2 Movies in 1 Night

Minggu ini rally nonton 2 film doang, itu pun nontonnya malem n midnight. MO nonton siang ngantuk mulu, gara gara cuaca yang aduhai enaknya buat tidur. So kali ini siangnya tidur malem baru ngeleyap ke bioskop. Berangkat jam 8 malem pulang jam 2 pagi

Perempuan Berkalung sorban
Metropole XX1 Studio 5 (20.30) durasi 2 jam 15 menit
Rating 4 fr 5
Bagus bagus untuk ukuran film Indonesia bahkan bis kok dicompare sama film hollywood. Cerita dan gambarnya bagus. Ceritanya juga ada pesan moral, Feminisme...
Emang nih masih banyak orang yang berpikiran Laki laki itu di atas perempuan, n perempuan gak bisa menuntut haknya.


Ini adalah sebuah kisah pengorbanan seorang perempuan, Seorang anak kyai Salafiah sekaligus seorang ibu dan isteri. Anissa (Revalina S Temat), seorang perempuan dengan pendirian kuat, cantik dan cerdas. Anissa hidup dalam lingkungan keluarga kyai di pesantren Salafiah putri Al Huda, Jawa Timur yang konservatif. Baginya ilmu sejati dan benar hanyalah Qur’an, Hadist dan Sunnah. Buku modern dianggap menyimpang

Dalam pesantren Salafiah putri Al Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan muslim dimana pelajaran itu membuat Anissa beranggapan bahwa Islam membela laki-laki, perempuan sangat lemah dan tidak seimbang

Tapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori (Oka Antara), paman dari pihak Ibu, yang selalu menemani Anissa. Menghiburnya sekaligus menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa. Diam-diam Anissa menaruh hati kepada Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan (Joshua Pandelaky), sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba membunuh cintanya. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan sekolah ke Kairo. Secara diam-diam Anissa mendaftarkan kuliah ke Jogja dan diterima tapi Kyai Hanan tidak mengijinkan, dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Anissa merengek dan protes dengan alasan ayahnya.

Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin (Reza Rahadian), seorang anak Kyai dari pesantren Salaf terbesar di Jawa Timur. Sekalipun hati Anissa berontak, tapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataan Samsudin menikah lagi dengan Kalsum (Francine Roosenda). Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Anissa seketika runtuh

Dalam kiprahnya itu, Anissa dipertemukan lagi dengan Khudori. Keduanya masih sama-sama mencintai.… dan akhirnya nikah bahagia sebentar eh sengsara lagi gara gara Khudori-nya meninggal kan kasian... yah emosi gue jadi sedikit membawa tetesan air mata di bioskop


The Curious Case Of Benjamin Button
Metropole XX1 Studio 2 (Midnight show 23.00) durasi 2 jam 45 menit oh pegel duduknya
Rating 2.5 fr 5
biasa aja. Tapi gue secara cewe yang masih straight Gue bilang di film ini Cate Blanchet Cantik, Anggun n keren abis.... Gue aja sampe jatuh cinta rasanya
Two tumb up for make up Benjamin n Daisynya

“Saya terlahir beda.” Itulah awal 'The Curious Case of Benjamin Button,' diadaptasi dari kisah karya F. Scott Fitzgerald tahun 1920 tentang seorang pria yang terlahir dalam usia delapan puluhan dan usianya berjalan mundur: tak satu manusia pun mampu menghentikan waktu. Berlatar belakang kota New Orleans pada akhir Perang Dunia I tahun 1918, kita mengikuti perjalanan hidup yang tidak dialami semua orang

Film ini mengisahkan kehidupan Benjamin (Brad Pitt) yang terlahir dalam bentuk fisik kakek-kakek berusia 80an bentuknya sih tetep kaya bayi kecil tapi tampangnya tua, (Tadinya sebelum nonton gue pikir gimana nih kakek kakek dilahirnya). Ia dibuang ayahnya di sebuah rumah jompo, dipiara sama pegawai panti jompo negro yang baik banget, dan di sana ia tumbuh bertambah muda. Di rumah jompo tersebut Benjamin berkenalan dengan Daisy (Cate Blanchett) cucu salah seorang penghuni Jompo, Daisy meniti karir sebagai balerina. Keduanya lantas jatuh cinta sejak dari kecil. Mereka harus menjalani kenyataan bahwa Benjamin bertambah muda sementara Daisy bertambah tua. Film ini memberikan luar biasa tentang seorang pria yang tak biasa, manusia dan peristiwa yang ia alami, cinta yang ia dapatkan, kebahagian hidup dan kesedihan akibat kematian, dan hal-hal yang tak lekang dimakan jaman.

Untung aja akhirnya gak gantung n bikin puas Benjamin meninggal di pangkuan Daisy as a baby
jadi gak sia sian pinggang pegel
Saran gue buat yang belom nonton, nontonya di Bioskop yang duduknya comfort n luas (saran si Studio XX1 EX aja or velvet nya Blitz) soalnya harus beberapa kali ganti posisi duduk ampir 3 jam filmnya

1 comment:

Anonymous said...

hah seorang tasia hari gini baru nonton perempuan berkalung sorban ???
Itukan udah lumayan lama, sebulanan yang lalu.
Biasanya film baru langsun nonton ???